Showing posts with label lesson. Show all posts
Showing posts with label lesson. Show all posts

When Profession no Longer in Action

When Profession No Longer In Action

I love to seize the day by taking a walk with my friends or spending my day browsing a new book store, exploring new mall or market which i do not really know when they were built until my friend or whoever else told me that they has already been there for several month. I sometimes go out just to refresh my mind or revive my soul or even rejuvenate myself. I like to catch a glimpse of new scenery, especially for the new one, which i have never been there before. But i am not going to talk about it right now. I will not talk about the mall or the stuff i desire to buy, but i want to talk about someone who always besides me whenever i want to explore the city.

I love him. I know all his friend might say to him, “Ouw, time for pleasure around hah?” and he always say, “ Well, i am looking for another things to do”. That is him. He never stop doing everything. He sometimes goes to his colleague and ask about their job’s doing. He does not want to get involved, he just care. Sometimes, he accompanies my relatives finding a new place to settle. He does not want to intervene, he just simply help. Anyway, he might be old physically, but not his soul.

The company used to roll him to another position- which i always noted, in trouble- and asked him to unravel it. My friends are looking for him when they are stuck at their problem and need someone to help them solving the problem. My mom sometimes relies on him and asks him to do something for her, even though i know she absolutely could do it herself. She only wants to take his attention. She loves him too. No wonder. He is a kindhearted person. He neutralize us when we talk negatively about others. I obtained the best counsel from him. He is attained the age of about fifty this years, and for me, he never stop doing noble things.

Now when he is not working anymore. I still see lights in his eyes. He still has the guts. It is written in his eyes. It is like a blaze which is appearing suddenly at a glance. I know that his age does not prevent him from his desire. He is wise and i am proud of him. He sometimes makes mistakes, but he never timid to say “I’m sorry”. He tries many adorable new things to do, which i can not. He sows and nurtures the seeds. He breeds the birds from many kinds. He drives the motorcycle out of town himself. He accompanies me traveling around the city. Rain and shine, he never stop. Well, he is not that old.

Two days ago and yesterday, he spent his day to accompany me managed the payment for the internet which is not right. We then took our time taking a walk at several hypermarket. Today he drove me to the copy center, looking for the paper i need. I could not find it there, i should find somewhere else. He took me to another store which is further than the first one. I still had not got it. We turned back and went to the supermarket. It was not available there. I ask his allowance to drive me to my college (Well, i do not like to go alone, that is why i ask him to accompany me, what a spoiled girl!). He was agree. So I went to my college and found the paper there. He drove the motorcycle for me. He is still young.

Below is the poem by Joanna Fuchs. I would like to present to him as my gratefulness for having him in my life.

Life Lessons
You may have thought I didn't see,
Or that I hadn't heard,
Life lessons that you taught to me,
But I got every word.

Perhaps you thought I missed it all,
And that we'd grow apart,
But Dad, I picked up everything,
It's written on my heart.

Without you, Dad, I wouldn't be
The woman I am today;
You built a strong foundation
No one can take away.

I've grown up with your values,
And I'm very glad I did;
So here's to you, dear father,
From your forever grateful kid.
Father, I Love you.

SMS Berantai

Fenomena sms berantai pernah sangat gencar dilakukan saat para provider telekomunikasi selular bersaing memberikan penawaran-penawaran murah dan mudah bagi para komsumennya. Ada yang memberikan bonus sms, ada juga yang memberikan bonus gratis sesama merek kartu.

Pada mulanya, saya sempat terkejut dengan sms-sms demikian. Maklum, karena saya baru pertama kali mendapatkannya dan sms tersebut menyatakan bahwa saya mendapatkan hadiah uang miliaran. Hati saya sangat gembira sekali membacanya. Tegang, namun gembira.

Beberapa saat kemudian, saya memberitahukan berita gembira ini pada keluarga saya. Mereka pun terkejut. Dalam hati kami berkata, benarkah demikian? Setelah puas memberitahukannya pada keluarga saya, informasi ini mulai saya sampaikan pada teman dekat saya. Dia sempat heran dan ingin juga menerima sms yang sama, supaya dia juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi miliarder. Namun harapan saya ternyata sia-sia.

Sms tersebut meminta saya untuk menghubungi nomor tertentu. Saya sempat bertanya-tanya. “Loh, ini kan provider lain, mengapa saya harus menghubungi nomor yang ini?’. Karena diliputi dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, saya pun menghubungi kantor dari provider yang saya gunakan. Ternyata berita itu palsu. Mereka tidak pernah menawarkan hadiah atau semacamnya lewat sms, apalagi berhubungan dengan uang miliaran. Saya merasa kecewa seketika, dan saya menjadi sangat skeptik dengan yang namanya sms berantai.

Kekecewaan ini mulai pudar saat suatu hari saya mendapat sms pemberitahuan lain yang menyatakan bahwa saya mendapat hadiah rumah. Berbeda dengan sms lainnya, kali ini, saya merasa yakin. Rasa sukacita yang lebih besar muncul dari hati sanubari saya. Rasa bahagia ini mengalahkan kegembiraan saya saat saya menerima sms miliaran beberapa bulan lampau. Anehnya, rasa bahagia ini begitu besar dan hingga kini masih bertahan di hati saya. Sms tersebut berbunyi demikian:

“Selamat! Anda mendapat hadiah rumah di surga. Untuk keterangan lebih lanjut, harap membaca Alkitab dan menghubungi Yesus lewat doa.”

Nah, setelah saya menyampaikan perasaan saya, sekarang saya ingin tahu bagaimana perasaan anda?

Jatuh Cinta Lagi

NB: Ini merupakan salah satu tulisan saya pada salah satu situs renungan. Saya menyukainya dan berharap semoga bisa menjadi berkat buat semua.

***********************************************************

Jatuh Cinta Lagi

Sebagai seorang wanita, kita mendambakan seorang pasangan yang tentunya jantan, berani, mapan, romantis, rela berkorban dan mungkin berlusin-lusin kriteria lain yang ada di benak kita. Seorang pasangan yang mampu mengerti kita dan dapat kita andalkan. Seorang pasangan yang membuat kita mampu bersandar padanya dan merasakan kasih sayangnya. Seorang pasangan yang memperhatikan kita dan membuat kita jatuh cinta padanya.

Beberapa tahun yang lalu saat saya sedang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat, saya merasakan suatu getaran perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Perasaan yang bercampur aduk antara rindu, cinta, berdebar dan tidak sabaran. Perasaan yang belum pernah saya rasakan dalam hidup saya. Apakah ini cinta? Saya pun tidah tahu.

Perjalanan tiga puluh menit bagaikan berjam-jam. Saya terus menerus berpikir, berapa lama lagi saya akan tiba di sana? Saya ingin segera tiba dan melepas rindu dengan seseorang di sana. Seseorang yang saya tidak ketahui siapa dia. Seseorang yang menimbulkan tanda tanya besar dalam hati saya.

Sambil menunggu dengan tidak sabar, saya kembali mengingat-ingat kejadian yang terjadi dalam rentan beberapa minggu terakhir. Saya menghadapi suatu masalah yang besar dalam studi saya. Waktu itu saya masih SMA. Saya begitu ketakutan dan khawatir akan masalah tersebut. Saya lupa masalah itu tepatnya apa, karena itu terjadi beberapa waktu yang lalu dan sepertinya Tuhan membuat saya benar-benar tidak khawatir lagi karena saya telah melupakan masalah tersebut. Saya hanya mengingat kenangan manis yang ditinggalkannya. Kenangan manis akan seseorang yang menemani saya. Seseorang ini yang membuat saya berdear dan selalu mendengar keluh kesah saya.

Seorang yang sering disalahpahami orang, namun bagi saya dia adalah seorang “Hero”. Yah. Dia memang pahlawan. Bagaimana tidak, setiap saya ada masalah, saya berlari ke dia dan dia mau mendengarkan masalah saya yang bertubi-tubi. Bukan hanya itu, dia juga meyakinkan saya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia membuat saya melewati lautan masalah itu dengan mulus. Dia memberikan solusi yang luar biasa tidak terpikirkan oleh saya. Dia membawa saya terbang di atas masalah itu, bukan menghindarinya.

Dia memang tangguh, saya akui itu. Bukan saya saja, banyak orang lain juga yang sering bercerita pada dia dan dia mendengar setiap dari mereka. Banyak testimoni dari mereka dan mengatakan bahwa dia sangat cerdas dan selalu serba bisa membuat semua menjadi baik. Saya terharu dan bahagia. Namun hati saya sakit saat teman-teman saya yang bercerita pada dia akhirnya mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang dia. Saya merasakan sakit itu. Oh tidak! Apakah saya sedang jatuh cinta?

Setelah melewati minggu-minggu menakjubkan bersama dia, dan setelah saya yakin bahwa memang ini bukan perasaan yang biasa, saya sedikit merenung dan berpikir apakah dia orangnya? Apakah dia yang membuat hati saya berdebar? Apakah dia yang membuat saya kuat melewati semua masalah ini? Apakah dia yang membuat perasaan saya bercampur aduk? Apakah dia yang membuat saya mengalami permasalahan yang memacu adrenalin dan menggendong saya melewatinya? Apakah dia yang membuat saya menjadi seorang ratu? Apakah dia orang romantis yang saya cintai itu?

Kendaraan saya telah tiba pada tujuannya. Saya sudah tidak sabar. Saya bahagia sekali seperti menemukan sebuah permata berharga. Senyum menghiasi wajah saya. Beberapa dari teman saya mengatakan, “Wah, kamu bersinar sekali, terlihat bahagia sekali, ada apa?” saya hanya menanggapi dengan senyum. Saya mengetahui jawabannya. Saya menemukan dia. Kekasih tercinta. Saya sedang jatuh cinta. Tidak sabar untuk segera bergerak, acara kemudian dimulai.

Pertemuan meja Tuhan tersebut merupakan Pertemuan saya dengan Tuhan yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya. Saat itulah saya benar-benar merasakan pertama kali bahwa saya mencintaiNya. Saya ingin merasakan perasaan seperti itu lagi. Perasaan yang sangat dekat di mana saya dan Dia memiliki suatu hubungan yang tidak dapat saya jelaskan pada orang lain. Perasaan yang saya pun tidak mengetahui kapankah itu dimulai. Perasaan yang membuat saya ingin terus menyanyikan kisah romantis kami berdua. Perasaan jatuh cinta lagi pada-Nya.

"Yehezkiel 16: 9-13

Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera. Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu. Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu. Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu."




Copyright © 2008 - iWrite - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template