Jatuh Cinta Lagi

NB: Ini merupakan salah satu tulisan saya pada salah satu situs renungan. Saya menyukainya dan berharap semoga bisa menjadi berkat buat semua.

***********************************************************

Jatuh Cinta Lagi

Sebagai seorang wanita, kita mendambakan seorang pasangan yang tentunya jantan, berani, mapan, romantis, rela berkorban dan mungkin berlusin-lusin kriteria lain yang ada di benak kita. Seorang pasangan yang mampu mengerti kita dan dapat kita andalkan. Seorang pasangan yang membuat kita mampu bersandar padanya dan merasakan kasih sayangnya. Seorang pasangan yang memperhatikan kita dan membuat kita jatuh cinta padanya.

Beberapa tahun yang lalu saat saya sedang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat, saya merasakan suatu getaran perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Perasaan yang bercampur aduk antara rindu, cinta, berdebar dan tidak sabaran. Perasaan yang belum pernah saya rasakan dalam hidup saya. Apakah ini cinta? Saya pun tidah tahu.

Perjalanan tiga puluh menit bagaikan berjam-jam. Saya terus menerus berpikir, berapa lama lagi saya akan tiba di sana? Saya ingin segera tiba dan melepas rindu dengan seseorang di sana. Seseorang yang saya tidak ketahui siapa dia. Seseorang yang menimbulkan tanda tanya besar dalam hati saya.

Sambil menunggu dengan tidak sabar, saya kembali mengingat-ingat kejadian yang terjadi dalam rentan beberapa minggu terakhir. Saya menghadapi suatu masalah yang besar dalam studi saya. Waktu itu saya masih SMA. Saya begitu ketakutan dan khawatir akan masalah tersebut. Saya lupa masalah itu tepatnya apa, karena itu terjadi beberapa waktu yang lalu dan sepertinya Tuhan membuat saya benar-benar tidak khawatir lagi karena saya telah melupakan masalah tersebut. Saya hanya mengingat kenangan manis yang ditinggalkannya. Kenangan manis akan seseorang yang menemani saya. Seseorang ini yang membuat saya berdear dan selalu mendengar keluh kesah saya.

Seorang yang sering disalahpahami orang, namun bagi saya dia adalah seorang “Hero”. Yah. Dia memang pahlawan. Bagaimana tidak, setiap saya ada masalah, saya berlari ke dia dan dia mau mendengarkan masalah saya yang bertubi-tubi. Bukan hanya itu, dia juga meyakinkan saya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia membuat saya melewati lautan masalah itu dengan mulus. Dia memberikan solusi yang luar biasa tidak terpikirkan oleh saya. Dia membawa saya terbang di atas masalah itu, bukan menghindarinya.

Dia memang tangguh, saya akui itu. Bukan saya saja, banyak orang lain juga yang sering bercerita pada dia dan dia mendengar setiap dari mereka. Banyak testimoni dari mereka dan mengatakan bahwa dia sangat cerdas dan selalu serba bisa membuat semua menjadi baik. Saya terharu dan bahagia. Namun hati saya sakit saat teman-teman saya yang bercerita pada dia akhirnya mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang dia. Saya merasakan sakit itu. Oh tidak! Apakah saya sedang jatuh cinta?

Setelah melewati minggu-minggu menakjubkan bersama dia, dan setelah saya yakin bahwa memang ini bukan perasaan yang biasa, saya sedikit merenung dan berpikir apakah dia orangnya? Apakah dia yang membuat hati saya berdebar? Apakah dia yang membuat saya kuat melewati semua masalah ini? Apakah dia yang membuat perasaan saya bercampur aduk? Apakah dia yang membuat saya mengalami permasalahan yang memacu adrenalin dan menggendong saya melewatinya? Apakah dia yang membuat saya menjadi seorang ratu? Apakah dia orang romantis yang saya cintai itu?

Kendaraan saya telah tiba pada tujuannya. Saya sudah tidak sabar. Saya bahagia sekali seperti menemukan sebuah permata berharga. Senyum menghiasi wajah saya. Beberapa dari teman saya mengatakan, “Wah, kamu bersinar sekali, terlihat bahagia sekali, ada apa?” saya hanya menanggapi dengan senyum. Saya mengetahui jawabannya. Saya menemukan dia. Kekasih tercinta. Saya sedang jatuh cinta. Tidak sabar untuk segera bergerak, acara kemudian dimulai.

Pertemuan meja Tuhan tersebut merupakan Pertemuan saya dengan Tuhan yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya. Saat itulah saya benar-benar merasakan pertama kali bahwa saya mencintaiNya. Saya ingin merasakan perasaan seperti itu lagi. Perasaan yang sangat dekat di mana saya dan Dia memiliki suatu hubungan yang tidak dapat saya jelaskan pada orang lain. Perasaan yang saya pun tidak mengetahui kapankah itu dimulai. Perasaan yang membuat saya ingin terus menyanyikan kisah romantis kami berdua. Perasaan jatuh cinta lagi pada-Nya.

"Yehezkiel 16: 9-13

Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera. Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu. Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu. Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu."




Copyright © 2008 - iWrite - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template